Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha, atau daya yang digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia.
Pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang membuat anda merasa kelelahan setelah beberapa saat bersamanya? Bisa karena keinginan mereka untuk terus menjadi pusat perhatian atau pun sikap negatif yang disebarkan. Mereka bisa disebut sebagai energi vampires karena seolah-olah menyedot energi kita. Sebaliknya, kita juga pasti pernah mengalami bertemu dengan seseorang yang membuat kita begitu bersemangat, penuh energi, dan terinspirasi untuk melakukan yang terbaik. Energi memang dapat menular, baik positif maupun negatif. Energi relasional adalah kekuatan yang dihasilkan dari hubungan antar individu yang bisa membangun, menginspirasi, memperbaharui kinerja sekelilingnya, atau sebaliknya memotivasi. Energi positif menyebar melalui interaksi sosial, perilaku dan tindakan nyata. Studi Kim Cameron dari University of Michigan menemukan bahwa energi relational positif bersifat self-enhancing, artinya semakin banyak digunakan, semakin kuat dampaknya. Ini berbeda dengan energi fisik atau mental yang cenderung menurun setelah digunakan karena individu akan merasa lelah. Energi positif justru akan menjadi semakin berlipat ganda, ketika digunakan karena pemberi pun akan menerima pantulan kembali energi positif dari si penerimanya. Ingat, betapa ringan dan gembira hati kita setelah kita memberikan bantuan pada orang lain yang menerimanya dengan gembira.
Penelitian Cameron dan timnya, menunjukkan bahwa individu yang dikelilingi positive energizers tidak hanya merasa lebih baik, tetapi juga lebih produktif, lebih kreatif dan lebih engage. Dalam wawancara dengan ribuan pemimpin dan karyawan, mereka menemukan, orang-orang yang dinilai menyebarkan energi positif, ternyata selain membuat orang lain lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik, mereka sendiri juga memiliki performa kerja yang lebih unggul. Hal ini bisa berarti bahwa energi positif secara signifikan membuat organisasi lebih inovatif, produktif dan kohesif.
Energi positif dimulai dari dalam diri kita. Cameron mencatat bahwa pemimpin “fit” secara fisik, emosional dan spiritual memiliki kapasitas lebih besar untuk menebarkan energi positif. Pemimpin yang mampu menyebarkan energi positif menjadi kunci dalam menjaga motivasi karyawan, mendorong inovasi, dan memastikan keberlanjutan bisnis. Dalam masa-masa sulit, nilai-nilai seperti empati dan kepedulian menjadi lebih penting dari pada di masa-masa normal.
Efek dari energi positif lebih dari sekadar suasana hati yang baik, tetapi juga mempengaruhi biologi tubuh. Interaksi positif meningkatkan hormon seperti oksitosin dan dopamin, yang memperkuat ikatan sosial dan kebahagiaan selain mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Energi relasional positif adalah kekuatan yang nyata dan dapat di akses oleh siapa saja. Baik sebagai pemimpin, rekan kerja, maupun teman, tindakan kecil kita dapat menciptakan riak yang menginspirasi orang lain untuk menjadi versi terbaik mereka. Energi positif tidak hanya menyebar, tetapi juga membangun masa depan yang lebih cerah.
# Jika ingin menarik hal-hal positif kedalam hidupmu, mulailah sekarang dengan menyebarkan energi positif. - Lynda Field
Sebarkan cinta kemanapun anda pergi. Jangan biarkan seorangpun datang kepada anda tanpa meninggalkan lebih bahagia. - Bunda Teresa