Uang fungsi utamanya adalah sebagai alat tukar, juga dapat diartikan sebagai harta atau kekayaan. Uang memang bukan segalanya, Ia bukan cinta, bukan kebahagiaan sejati. Namun, tanpa uang, kehidupan sering terasa gelap gulita, pintu-pintu kebaikan sulit terbuka, langkah terasa berat dan harapan seolah redup.

Seperti kata Haruki Murakami dalam bukunya Norwegian Wood: “Memiliki sesuatu yang sederhana namun cukup, adalah salah satu bentuk kebahagiaan.” Uang bila diperlakukan dengan bijak, bukan sekadar angka di rekening, melainkan alat untuk menjaga kesederhanaan tetap bercahaya. Kita sering keliru, menjadikan uang sebagai tujuan utama, padahal sejatinya ia hanyalah alat.

Paulo Coelho menulis dalam The Alchemist: “uang seperti kuda yang liar. Jika kau kendalikan, ia akan membawamu ke tujuan. Jika tidak, ia akan melemparmu ke tanah.” Uang bisa membeli bunga, tapi tidak bisa membeli makna cinta. Uang bisa membangun rumah, tetapi tidak selalu menciptakan kehangatan keluarga. Namun dengan hati yang lapang, ia dapat menjadi jembatan: memberi makan yang lapar, menyekolahkan yang haus ilmu, dan mengobati yang sedang sakit.

Warren Buffett, seorang milyarder dunia, pernah berkata: “Jangan menilai keberhasilan dari apa yang kamu miliki, tetapi dari apa yang kamu berikan.” Disitulah letak romantisme uang yang sejati, bukan dalam penumpukan, melainkan dalam aliran yang menumbuhkan kehidupan. Maka, jangan biarkan uang memenjarakan kita, tapi biarkan ia menjadi lentera yang menerangi langkah, menjadi cahaya yang menerangi gelapnya dunia.

# “Belanjakan uangmu untuk hal-hal yang dapat dibeli dengan uang. Habiskan waktumu untuk hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang.” - Haruki Murakami

COMMENTS