BANNER Banner Header Home
LIFE INSPIRATION

Lindswell dan Emas Asian Games 2018

Lindswell dan Emas Asian Games 2018
Tekad Lindswell Kwok untuk merebut medali emas Asian Games 2018 terwujud sudah. Prestasi ini menggenapi semua pencapaiannya selama hampir 20 tahun bergelut di dunia wushu dalam suka dan duka. Lindswell lahir di Binjai, 24 September 1991 adalah seorang atlet wushu Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara.

Kepada wartawan, ia pernah menyampaikan niatnya untuk mundur dari wushu karena kedua lututnya cedera. Apalagi ia sudah beberapa kali menjadi juara dunia wushu dengan mengalahkan atlet China. Namun negara kembali memanggil Lindswell untuk memperkuat Indonesia saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Panggilan negara tak mungkin ditolak oleh Lindswell. Ia pun kembali menggembleng dirinya dengan berlatih keras. Ia terbang ke China, negara asal olahraga wushu dan berlatih selama tiga bulan.

Tujuannya hanya satu; mewujudkan tekatnya merebut emas Asian Games. Berbusana dengan nuansa merah putih, ia tampil meyakinkan pada peragaan jurus pedang (taijijian). Gerakannya anggun, tetapi pada bagian tertentu tegas dan bertenaga. Penampilannya nyaris tanpa cacat sehingga juri memberikan nilai 9,75. Perolehan itu melengkapi nilai yang sudah diraih sehari sebelumnya pada nomor taijiquan, yaitu 9,75, secara akumulatif, ia mencatat skor 19,50, tertinggi diantara 15 peserta dari negara-negara lain. Ia pun merebut medali emas. “Target saya sudah terwujud”, ujar Lindswell dengan rasa syukur.

Deretan prestasi yang ditorehkan Lindswell merupakan hasil latihan keras selama hampir 20 tahun. Lindswell belajar wushu sejak usia delapan tahun. Pada usia 12 tahun saat duduk di kelas V SD, ia memutuskan untuk tinggal dan berlatih di Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Medan. “Sejak itu, dia sudah meninggalkan rumah.” Kata Nur Aini, ibu Lindswell. Sejak itu pula, dunia Lindswell seolah terbatas pada dinding padepokan, pelatnas wushu dan arena pertandingan. Ia mesti melupakan masa remajanya, “Seluruh waktunya digunakan untuk berlatih. Ia berlatih setidaknya empat jam sehari. Malam hari, setelah latihan usai pukul 21.00. Lindswell meneruskan latihan seorang diri hingga pukul 23.00,” Cerita Iwan kakak kandung Lindswell. Ia terus berlatih, bahkan ketika kedua lututnya cedera. Ia menolak lututnya dioperasi. “Saya hanya berusaha untuk menyesuaikan diri dengan sakit yang kerap timbul akibat berlatih. Makanya saya tidak pernah menggunakan obat apapun. Termasuk Ethyl Chloride yang biasa digunakan teman-teman untuk menghilangkan rasa sakit.” Tuturnya. “Dia anak yang sangat bertanggungjawab dan mandiri,” kata sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia. Menurut dia, kedua sifat tersebut berpengaruh pada kedisiplinan nya selama berlatih.

Prestasi:

Kejuaraan dunia : Emas Kejuaraan Dunia
2009 Ontario, 2103 Kuala Lumpur, 2015 Jakarta, 2017 Kazan Rusia
SEA Games : Emas Sea Games 2011 Jakarta – Palembang
2013 naypyidaw, 2017 Kuala Lumpur
Asian Games : Emas Asian Games 2018 Jakarta - Palembang
COMMENTS

RELATED LIFE INSPIRATION

KegagalanKegagalan
Soichiro Honda berkata, "Apa yang orang lihat dari kesuksesan saya hanya 1%, tapi 99% yang tidak terlihat adalah kegagalan saya".
HappyHappy
If you want to be happy for an hour, take a nap;
If you want to be happy for a day, go fishing;
True FriendsTrue Friends
True friends say good things behind your back