logo
BANNER Banner Header Home

LIFE INSPIRATION

Mike Tyson

Mike Tyson
Michael Gerard Tyson lahir tanggal 30 juni 1966 di Brookly, New York. Tyson adalah salah seorang petinju paling ditakuti karena kebrutalannya. Perjalanan hidup Mike Tyson penuh kejutan. Mantan juara dunia tinju kelas berat ini pernah terjerembab ke palung laut yang dalam, terbang ke langit tertinggi, lalu terjerembab lagi. Namun perjalanan hidup itu mematangkan dirinya. Petinju berjuluk “Si leher beton” ini menggambarkan hidupnya yang sangat dinamis, sebelum menjadi juara dunia termuda kelas berat di usia 20 tahun, dia hanyalah bocah berandalan yang tidak punya masa depan. Ia sering terlibat kriminalitas karena menjadi bagian geng jalanan di tempat kelahirannya, Brooklyn, New York. Akibat perilakunya, di usia yang belum genap 13 tahun, ia telah di tangkap 38 kali oleh aparat keamanan. Ia mengaku tidak punya pilihan karena hidup dalam kemiskinan dan besar di area penuh kejahatan. Ayah kandung menghilang sejak Tyson masih berumur dua tahun. Sang ibu Lorna Smith, tidak punya banyak energi dan waktu untuk mengurus dan mendidik tiga anaknya sendirian. Puncak kenakalan Tyson terjadi pada tahun 1978. Ia ditangkap karena merampok. Ia dikirim ke sekolah khusus anak-anak nakal, Tyron School. Momen ini ternyata mengubah jalan hidupnya. Di tempat itu, pelatih olahraganya, Bobby Stewart, melihat bakat tinju Tyson. Ia membawanya ke pelatih tinju Cus D’amato. D’amato lantas mengubah Tyson menjadi petinju yang beringas di atas ring. Pada tahun 1986, ia menjadi juara dunia termuda WBC. Kemudian, ia meraih juara dunia sejati, tiga gelar sekaligus, WBC, WBA dan IBF. Tinju membuat Tyson yang awalnya miskin menjadi pria kaya raya dan popular di seluruh dunia. Namun, kemewahan yang datang sangat cepat itu membuatnya terlena. Tyson kembali masuk ke dalam “lubang hitam” setelah terlibat perkelahian di jalan, kekerasan rumah tangga, hingga perceraian, yang tak henti menghantam.

Di atas ring, kariernya dihabisi Buster Douglas pada tahun 1990. Ia makin terpuruk ketika kasus dugaan pemerkosaan membawanya hidup di penjara selama 3 tahun. Dia kehilangan segalanya pada tahun 2003. Pria yang meraih jutaan dolar AS ini dinyatakan pailit akibat hutang yang sangat besar. Meski begitu, kehilangan semua kemewahan justru menjadi pelajaran paling berarti selama hidupnya. Hidup Tyson mulai stabil setelah dia berhasil kembali dengan berusaha keras menjadi bintang Hollywood dan memulai bisnis. Saat ini, dia fokus membesarkan anak-anaknya dan memperdalam agama.

Di tengah hidup nyaman dalam usia 54 tahun, Tyson memutuskan kembali bertinju setelah pensiun sejak tahun 2005. Dia melawan mantan juara dunia di berbagai kelas, Roy Jones Jr, dalam partai ekshibisi pada hari Minggu tanggal 29 November 2020. Tyson kini sangat berbeda dibandingkan ketika bertinju professional. Di masa muda, Tyson hanya peduli pada kekayaan, kebanggaan diri sendiri. Banyak duel ditolak karena tidak memenuhi standar bayarannya. Sekarang Tyson punya wajah baru. Ia sudah berdamai dengan masa lalu dan lepas dari kontroversi. Dia bahkan punya misi mulia untuk mendonasikan uang hasil dari pertarungannya. Tyson seolah akan bertarung di ring dengan cinta besar di dalam dadanya. Dengan kematangan mentalnya, Tyson bisa dibilang telah menjadi versi petinju yang lebih sempurna.

Dia punya kontrol yang tidak dimiliki ketika menjadi petinju paling ditakuti di masa muda, seperti saat menggigit kuping sang rival, Evander Holyfield. Hingga saat ini belum ada satu pun petinju yang menggoyahkan rekor dunia termuda miliknya setelah tiga dekade lebih.

#“Hidup adalah sebuah perjalanan yang tidak terduga, terkadang anda merasa tahu dan punya segalanya, tetapi pada kenyataannya tidak.” Kata Tyson saat di wawancara oleh Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dalam acara Mola TV, Jumat (2/10/2020)
COMMENTS

Relatest News

Gelas Styrofoam

Gelas Styrofoam

Naga

Naga

True Friends

True Friends