logo
BANNER Banner Header Home

LIFE INSPIRATION

Fun at Work

Fun at Work
Adrian Gostick dan Scott Christopher membuat eksperimen tentang fenomena “Fun at work”. Mereka ingin mengetahui apakah produktivitas bisa ditingkatkan bilamana individu tahu bahwa ia bisa mendapatkan reward yang menyenangkan dalam bekerja.

Para pekerja di sebuah pabrik dijanjikan bahwa mereka bisa bersantai bermain selama 2 jam di luar pabrik bila mereka bisa mencapai 150 % dari target produksi. Ternyata pada pukul 1.30 siang, mereka sudah mencapai 110% target dan pada pukul 3 sore sudah mencapai 150%. Para karyawan dengan gembira keluar bersenang-senang dan bermain lomba membuat pesawat terbang kertas.

Bukankah ini perayaan yang sangat sederhana? Seminggu kemudian, karyawan meminta agar mereka boleh bermain voli ketika surplus tercapai lagi. Inilah yang kemudian disebut oleh dua orang penulis itu sebagai Levity Effect.

Fenomena ini membuktikan bahwa fun and laughter sangat mempengaruhi produktivitas, engagement dan loyalitas tenaga kerja. Bahkan pemimpin yang berkepribadian santai, humoris, biasanya lebih sukses daripada pemimpin yang terlalu serius. Itulah sebabnya, perusahaan-perusahaan besar seperti Boeing, Nike, KPMG, Yamaha dan Zappos, menggunakan fun sebagai unsur penting dalam budaya perusahaannya. Demikian juga perusahaan-perusahaan dalam kategori GREAT banyak menerapkan budaya Fun at Work ini dalam bekerja dan terbukti betapa rasa percaya, kreativitas dan komunikasi menjadi lebih lancar. Dengan berkembangnya teknologi dan berubahnya karakter para milenial yang mengutamakan Work Smart Play Hard ini, fun dan play memang sudah menjadi fokus. Tidak hanya ditempat kerja, tetapi juga di lingkungan-lingkungan lainnya.

# If people are having fun, they’re going to work harder, stay longer, maintain their composure in a crisis and take better care of organization.
COMMENTS

Relatest News

Naga

Naga

True Friends

True Friends

Tiga Pertanyaan

Tiga Pertanyaan